ARTIKEL

Memang Hanya Paslon GAS yang Didukung oleh 4 “Penjuru Mata Angin”

By Muis Syam

October 30, 2024

Oleh: Abdul Muis Syam*

DM1.CO.ID, ARTIKEL:Rakyat Gorontalo yang saya cintai dan saya banggakan. Pasangan Gusnar-Idah sudah memaparkan visi-misi dan lima program unggulan yang harus kami laksanakan untuk kebutuhan seluruh rakyat Gorontalo. Kami yakin itu akan kami dapat laksanakan dengan baik dan lancar, karena kami didukung oleh seluruh rakyat Gorontalo, kami didukung oleh Presiden Republk Indonesia Prabowo Subianto, kami didukung oleh sebahagian besar menteri kabinet merah putih.

Kutipan tersebut di atas adalah penggalan closing statement (pernyataan penutup) Gusnar Ismail selaku calon Gubernur Gorontalo 2024, dalam momen Debat Terbuka Pertama Pasangan Calon Gubernur Gorontalo 2024, pada Jumat (25 Oktober 2024), di Grand Sumber Ria Ballroom, Kota Gorontalo.

Tak disangka, closing statement yang dilontarkan Gusnar Ismail tersebut, sepertinya membuat hati pasangan calon (paslon) lain jadi terasa “teriris-iris”.

Bahkan, pasca debat pertama itu, ada paslon yang mendadak panik seakan “kesurupan”. Yakni di sejumlah kampanyenya, paslon tersebut dengan berapi-api menumpahkan kekesalannya dan kekecewannya, dengan meneriakkan protes terhadap closing statement Gusnar Ismail tersebut.

Di beberapa momen kampanyenya, di atas panggung  dan di hadapan pendukungnya, paslon yang berlabel “Hitam-Putih” itu menuding paslon GAS (Gusnar-Idah Syahidah) nomor urut 4 telah menyampaikan closing statement yang menyesatkan pada saat debat pertama.

Paslon “Hitam Putih” mengaku kecewa dengan materi closing statement yang disampaikan oleh Gusnar Ismail, yang menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto itu adalah milik Paslon GAS. “Itu klaim yang sempit cara berpikirnya dan bisa menyesatkan kita semua,” tutur kesal Calon Gubernur (Cagub) “Hitam Putih” tersebut.

Sayangnya, tudingan paslon “Hitam Putih” itu sungguh tidaklah sesuai dengan rangkaian kalimat closing statement sebenarnya yang diucapkan oleh Gusnar Ismail, yang hanya menegaskan bahwa “kami didukung oleh Prabowo Subianto“. Dan Gusnar Ismail ketika itu sama sekali tidaklah pernah melontarkan kalimat “Prabowo Subianto adalah milik kami“.

Sehingga protes atau kekesalan paslon “HItam Putih” itu pun dianggap hanya mengada-ada dan dinilai sebagai bentuk kepanikan terhadap paslon GAS yang memang pada kenyataannya tak dapat dibantah, bahwa Prabowo Subianto (yang kini sebagai Presiden RI) itu hanya memberikan dukungan politiknya dalam Pemilihan Gubernur Gorontalo 2024 kepada paslon nomor 4, yakni GAS (Gusnar-Idah Syahidah).

Bukti dukungan terhadap paslon GAS tersebut, tertuang dalam Surat Keputusan DPP Partai Gerindra Nomor: 08-1028/Kpts/DPP-GERINDRA/2024, yang ditanda-tangani langsung oleh H. Prabowo Subianto selaku Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum Partai Gerindra, di Jakarta pada 22 Agustus 2024.

Olehnya itu, terkait frasa closing statement Gusnar Ismail yang coba dipelintir oleh paslon “Hitam Putih” (dari kata “dukung” yang seolah dipaksa menjadi kata “milik”) tersebut, justru membuat banyak kalangan jadi tersenyum lebar sambil menahan rasa ingin ketawa.

Sebab, rakyat Gorontalo yang ikut menyaksikan dan menyimak debat pertama secara live di chanel YouTube KPU Provinsi Gorontalo tersebut, dapat dipastikan tidak mendengar satu kata pun yang terlontar dari mulut Gusnar Ismail yang mengklaim bahwa Presiden Prabowo adalah hanya milik GAS.

Terlebih lagi di mata rakyat Gorontalo tentulah yakin, bahwa orang sekelas Gusnar Ismail yang saat ini sebagai Tenaga Profesional (dosen) di Lemhannas-RI, tidaklah mungkin tak bisa membedakan definisi kata “dukung” dan “milik”.

Dalam closing statement-nya pada momen debat tersebut, Gusnar Ismail sangat jelas ingin menyampaikan sebuah penegasan penting, bahwa dengan memilih dan memenangkan GAS, maka putaran roda pembangunan di Provinsi Gorontalo akan berjalan mulus tanpa hambatan.

Karena ketika GAS yang tampil sebagai pemenang, maka secara politik tentunya Prabowo Subianto dipastikan juga ikut merasa sangat senang. Sebab, GAS adalah Paslon yang juga didukung oleh Partai Gerindra.

Artinya, keberhasilan atau kemenangan GAS di Pilgub Gorontalo sebagai sebuah pertarungan politik tersebut, maka (secara politik) itu adalah keberhasilan dan kemenangan koalisi Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PBB, serta Prima. Dan selanjutnya, GAS dipastikan dengan sendirinya menjadi milik seluruh rakyat Provinsi Gorontalo, yakni ketika telah dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo.

Dan di saat itulah, GAS sebagai pemimpin di Provinsi Gorontalo dapat dipastikan tidak akan menemui kesulitan dalam menepati janji-janji kampanyenya, dan juga mewujudkan misi visinya dalam mempersembahkan yang terbaik kepada seluruh rakyat Gorontalo.

Sebab tak bisa dibantah, bahwa GAS saat ini memang pada kenyataannya adalah hanya satu-satunya paslon yang mendapat dukungan kekuatan politik (koalisi) yang sangat besar, yakni dari Prabowo Subianto beserta hampir seluruh menteri di Kabinet Merah-Putih, juga didukung anggota legislatif di DPR-RI dan di DPRD Provinsi Gorontalo secara mayoritas. Dan semua itu tentunya dapat disebut sebagai “garansi” (jaminan) politik yang dapat ditunaikan oleh paslon GAS ketika nantinya terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo 2024-2029.

Olehnya itu, jika diketahui betapa hanya paslon GAS yang mampu memberi “garansi” kemudahan dalam memajukan secara pesat Provinsi Gorontalo melalui 4 “penjuru mata angin” (Presiden, Kabinet, DPR-RI, dan DPRD Provinsi), lalu mengapa harus nekat memilih yang susah dengan melawan 4 “penjuru mata angin” itu? (ams)

—Untuk melihat kekuatan politik para Paslon Gubernur Gorontalo 2024, Kik DI SINI

——-

(Penulis adalah pengamat sosial dan politik, serta anggota Tim Pemenangan Koalisi Gorontalo Maju-GAS)