DM1.CO.ID, GORONTALO: Pada 26 Maret 2025 lalu, seluruh peserta Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Provinsi Gorontalo secara bulat menunjuk dan menyepakati Kabupaten Pohuwato sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (POR-Prov) Juni 2026 mendatang.
Ketika itu, penunjukan tersebut pun disambut dengan kedua tangan terbuka secara hangat dan antusias oleh Mohamad Afif selaku Ketua KONI Pohuwato.
“Kami membuka diri dan siap menjadi tuan rumah POR-Prov 2026. Olehnya itu kami mohon dukungan semua pihak demi menyukseskan penyelenggaraannya,” ujar Afif kala itu.
Mengetahui hal itu, Beni Nento selaku Ketua DPRD Pohuwato pun langsung turun tangan memperlihatkan keseriusannya dalam mendukung ‘Bumi Panua’ sebagai tuan rumah POR-Prov 2026 tersebut.
Beni Nento bahkan rela bolak-balik dan pergi-pulang menempuh perjalanan dari Pohuwato ke Kota Gorontalo, yakni untuk menggodok persiapan pelaksanaannya secara tahap demi tahap dengan sejumlah pihak terkait.
Termasuk pada medio Mei 2025 yang lalu, Beni Nento bertandang ke Sekretariat KONI Provinsi Gorontalo untuk bertukar pikiran dengan sejumlah pengurus teras KONI Provinsi Gorontalo. Lalu setelahnya, pertemuan demi pertemuan pun terus berlanjut secara berkala terkait POR-Prov tersebut.
Hingga pada Selasa (10 Juni 2025) kemarin, Beni Nento pun kembali menghadiri rapat pembahasan persiapan pelaksanaan POR-Prov di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Gorontalo. Rapat ini dipimpin langsung oleh Danial Ibrahim selaku Kepala Dispora Provinsi Gorontalo, dan diikuti oleh Sekretaris Umum KONI Provinsi Gorontalo Adhi Pala beserta sejumlah anggotanya.
Sesaat usai rapat, Beni Nento kepada Wartawan DM1 mengatakan, rapat persiapan POR-Prov ini belum sampai pada pembicaraan seputar besaran anggaran yang akan digelontorkan untuk menyukseskan POR-Prov tersebut.
“Sejauh ini, kami belum bisa menentukan secara mendetail berapa besaran anggaran yang akan di-sharing oleh Pemkab Pohuwato. Karena kami masih harus menunggu terlebih dulu realisasi anggaran dari Pemprov yang proposalnya telah diajukan oleh KONI Provinsi Gorontalo. Nanti setelah ketahuan anggaran dari Pemprov, maka barulah kami bisa mendapat gambaran untuk menentukan berapa besar anggaran yang bisa kami sharing,” jelas Beni Nento.
Olehnya itu, kata Beni Nento, akan ada pertemuan lanjutan sebagai rapat koordinasi yang akan dihadiri oleh Dispora, KONI Provinsi Gorontalo dan KONI kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo, yang tentunya akan diikuti oleh Bupati bersama pihak DPRD kabupaten Pohuwato.
“Yang jelas Bupati Pohuwato sangat merespons dan senang dengan rencana diselenggarakannya POR-Prov 2026 di Pohuwato. Dan insyaAllah, kami sebagai tuan rumah optimis POR-Prov ini akan terlaksana dengan lancar. Namun meski begitu, kami tentu juga tetap memohon dukungan dari semua pihak, terutama dari seluruh masyarakat Pohuwato,” ujar Beni Nento.
Sementara itu, Kepala Dispora Danial Ibrahim menyatakan, meski dalam juknis dimunculkan 30 Cabor (Cabang olahraga) yang menurut rencana akan dipertandingkan, namun karena mengingat adanya penerapan pemangkasan atau efisiensi anggaran, maka rapat pembahasan tadi menyepakati untuk menyaring Cabor yang akan diperlombakan.
“Kalau 30 Cabor itu seluruhnya mau dipertandingkan, maka itu sulit diwujudkan karena pasti kita terbentur dengan efisiensi anggaran. Sehingga 30 Cabor itu akan kita kurangi. Kita nantinya hanya memilih atau menentukan Cabor yang akan dipertandingkan dengan sepakat mengacu pada 3 kriteria,” ungkap Danial.
Tiga kriteria yang dimaksud Danial, yakni: 1. Cabor yang paling banyak diminati oleh masyarakat; 2. Cabor yang sudah meraih medali pada PON sebelumnya, terutama pada PON medan-Aceh kemarin; dan 3. Cabor yang punya potensi mendapatkan medali untuk PON XXII di NTT dan NTB pada 2028 mendatang.
Danial Ibrahim yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan Provinsi Gorontalo itu pun menjelaskan terkait anggaran POR-Prov 2026 tersebut.
Menurutnya, dalam rapat pembahasan tadi menggambarkan, bahwa sebagai tuan rumahnya, Pohuwato akan menyiapkan anggaran dalam hal sarana prasarana terutama venue-venue.
Danial menyebutkan, untuk dukungan anggaran seluruh peserta mulai dari atlet hingga tim official dari kaupaten/kota, itu dibiayai oleh Pemda masing-masing. “Artinya, seluruh kebutuhan anggaran para atletnya, itu diserahkan kepada Pemda masing-masing, mereka yang bertanggungjawab, yakni mulai dari biaya keberangkatannya, konsumsi, akomodasi, dan lain-lainnya,” terang Danial.
“Kemudian Provinsi secara umum kita bahas, supaya tidak tumpah tindih dalam penganggaran. Dan penganggarannya kami harapkan sudah harus sekarang, karena itu sudah harus masuk di dokumen perencanaan. Sekarang semua Pemda se-Provinsi Gorontalo bersamaan saat ini sedang membahas tentang Ranwal (Rancangan Awal) RPJMD,” sambung Danial.
Sebagai Kepala Dispora, Danial pun berharap, melalui POR-Prov 2026 ini dapat memunculkan banyak atlet-atlet dari Provinsi Gorontalo yang akan berlaga di ajang PON 2028.
“Yang tadinya pada PON Medan-Aceh hanya 9 Cabor, maka melalui POR-Prov kali ini kita berharap bisa lebih dari 9 Cabor untuk di PON 2028. Kalau perlu semua cabor di POR-Prov akan mendapatkan medali di PON 2028 nanti, agar peringkat Gorontalo dapat lebih meningkat di level nasional,” pungkas Danial. (dms-dm1)