DM1.CO.ID, JAKARTA: Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan M Subuh mengatakan tiga vaksin baru untuk anak yang akan dicanangkan tahun 2017 memerlukan sosialisasi agar dapat diterima publik.
KESEHATAN
DM1.CO.ID, GORONTALO: Sejauh ini tak dapat dipungkiri, bahwa tidak sedikit warga dari tahun ke tahun memang kerap mengeluhkan kondisi air PDAM Kota Gorontalo yang tak jarang berwarna keruh. Sampai-sampai sejumlah warga menyebut air PDAM yang keruh tersebut menyerupai “coffemix” yang tinggal diseduh dan ditambah dengan gula.
DM1.CO.ID, GORONTALO: Hulonthalo Lipu’u Community (HLC)menggelar aksi sosial donor darah yang ketiga kalinya di taman Kota Gorontalo, Ahad (18/12/2016). Hal ini didasari akan bertambahnya kebutuhan darah di Kota Gorontalo. Sementara ketersediaan darah memang masih dinilai terbatas di UTD Kota Gorontalo.
DM1.CO.ID, TILAMUTA: Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang dimunculkan oleh Pemerintah Pusat, saat ini sedang digencarkan pelaksanaannya di banyak daerah di tanah air. Salah satunya di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.
DM1.CO.ID, TILAMUTA: Satu lagi kemajuan yang bakal dicapai oleh Rumah Sakit Tani dan Nelayan (RSTN)Kabupaten Boalemo. Yakni, dalam waktu yang tak lama lagi, RSTN ini bakal memiliki sejumlah dokter ahli (spesialis).
DM1.CO.ID, GORONTALO: Pada Selasa (1/11/2016) lalu, seluruh kru (wartawan dan karyawan) Kantor Berita Online (KBO) “Dunia Media Satu (DM1)” memenuhi undangan diskusi dr. Budi Doku di ruang kerja Wakil Walikota Gorontalo.
DM1.CO.ID, GORONTALO: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo berhasil menggagalkan pengedaran jamu “beracun” alias obat-obat kimia berbahaya. Obat-obatan tersebut dikemas dalam bentuk jamu yang diduga kuat hanya akan mendatangkan efek dan gangguan kesehatan bagi penggunanya.
(DM1, Gorontalo): SAAT ini tidak sedikit Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti formalin, boraks, dan rhodamin. Dan mengacu pada data BPOM RI 2012, penggunaan formalin yang ditemui pada PJAS mencapai 9%. Sedangkan penggunaan bahan tambahan pangan, seperti pemanis buatan mencapai 20%-24%.
