DM1.CO.ID, GORONTALO: Saat ini 165 guru SMA/SMK di Provinsi Gorontalo dirundung kesedihan karena sedang dililit kesulitan. Yakni, mereka terkena Tuntutan Ganti Rugi (TGR) atas kelebihan pembayaran TPG (Tunjangan Profesi Guru) dengan nilai yang bervariasi.
TGR atas kelebihan pembayaran TPG sebesar Rp.797.248.100 tersebut, terungkap setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Gorontalo, pada Mei 2024, usai melakukan pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Provinsi Gorontalo tahun anggaran 2023.
Sejak itulah, pikiran dan konsentrasi mengajar para guru itu pun mendadak jadi terganggu. Sebab, mereka tak jarang harus menghabiskan waktu hanya untuk melakukan konfirmasi, konsultasi dan klarifikasi bolak-balik ke berbagai pihak demi mencari solusi terbaik, yakni terbebas dari pembayaran TGR.
Bahkan, pada Jumat (29 November 2024), 165 guru tersebut untuk kesekian kalinya terpaksa kembali meninggalkan tugasnya karena harus menghadiri undangan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Provinsi Gorontalo, untuk lagi-lagi duduk bersama membahas Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTJM), di Aula Inspektorat Provinsi Gorontalo.
Pada momen tersebut, sejumlah guru tampil menyuarakan dan menumpahkan kesusahan dan kesedihannya akibat persoalan TGR tersebut. Sehingga di hadapan Rusli W. Nusi selaku Kadis Dikbud dan Misranda Nalole sebagai Inspektur Inspektorat Provinsi Gorontalo, seluruh guru itu pun menyatakan dengan tegas menolak pembebanan TGR. Alasannya, karena kesalahan yang terjadi sepenuhnya bukan berasal dari guru.
Sesaat usai pertemuan tersebut, Kadis Dikbud Provinsi Gorontalo Rusli W. Nusi kepada wartawan DM1 mengungkapkan, 165 guru ini masih menolak untuk melakukan pembayaran melalui pemotongan di triwulan tiga. “Ini kami tampung, dan akan kami bawa ke BPK sebagai bahan laporan kami,” ujar Rusli W. Nusi.
Selain itu, Rusli W. Nusi juga mengaku sedang berupaya memperjuangkan melalui Elnino Mohi (anggota DPR-RI), agar Presiden Prabowo tidak hanya menghapus kredit macet para UMKM, nelayan dan petani, tetapi juga berharap agar dapat menghapus “tangisan” 165 guru yang terkena TGR tersebut.
Kepedulian dan keberpihakan Presiden Prabowo terhadap nasib guru-guru, menurut Rusli W. Nusi sangatlah besar. Sehingga itu, pihaknya optimis Presiden Prabowo akan menghapus persoalan 165 guru di Provinsi Gorontalo tersebut.
“Dukungan Pak Presiden Prabowo terhadap guru sangat besar. Dan bukan hanya kepada guru, kita ketahui bersama petani dan nelayan kreditnya kemarin dihapus. Jadi saya optimis (persoalan TGR guru ini juga akan dihapus), tapi tentunya dengan upaya maksimal dari kami juga pemerintah provinsi akan kami perjuangkan,” pungkas Rusli W. Nusi. (dms-dm1)